Pada Jumat, 6 Desember 2024, Timnas Indonesia secara resmi mengumumkan 24 pemain yang akan berlaga di ASEAN Cup 2024, turnamen yang sebelumnya dikenal dengan nama Piala AFF. Daftar pemain ini menjadi sorotan publik, baik di dalam negeri maupun luar negeri, dengan respons yang beragam. Meskipun Timnas Indonesia memperkenalkan sejumlah pemain muda, salah satu sorotan utama adalah keputusan memanggil Rafael Struick, pemain naturalisasi keturunan. Di sisi lain, pemain-pemain yang sebelumnya diisukan bergabung, seperti Ivar Jenner dan Justin Hubner, belum dipastikan keikutsertaannya dalam skuad.
Pemain Muda Jadi Fokus Utama
Dalam daftar pemain yang diumumkan, tidak ada banyak kejutan kecuali fokus besar yang diberikan pada pemain muda. Hal ini berhubungan dengan strategi jangka panjang yang diusung oleh Erick Thohir, Ketua Umum PSSI. Meskipun banyak yang berharap Timnas Indonesia dapat mengerahkan skuad yang lebih berpengalaman seperti di Kualifikasi Piala Dunia 2026, banyak dari pemain yang dipanggil kali ini adalah pemain muda, yang sebagian besar memiliki pengalaman internasional terbatas.
Pemanggilan sejumlah pemain muda ini merupakan langkah strategis untuk persiapan Timnas Indonesia dalam ajang SEA Games 2025 yang akan datang. Prioritas terhadap pemain muda ini menunjukkan bahwa PSSI, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, lebih memilih untuk mengembangkan regenerasi pemain demi masa depan sepak bola Indonesia. Hal ini juga dikaitkan dengan kesulitan Indonesia dalam memanggil pemain-pemain yang tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026, karena Piala AFF tidak termasuk dalam agenda resmi FIFA.
Respons Publik Indonesia: Dukungan dan Kritikan
Pengumuman daftar pemain Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024 telah memicu reaksi beragam dari publik domestik. Beberapa kalangan memberikan dukungan penuh terhadap langkah yang diambil oleh pelatih Shin Tae-yong dan PSSI, dengan harapan bahwa para pemain muda ini bisa memberikan kejutan dan meraih hasil maksimal dalam turnamen tersebut. Namun, di sisi lain, beberapa pengamat dan fans mengkritik keputusan untuk memanggil lebih banyak pemain muda, mengingat hasil yang diharapkan dari turnamen bergengsi ini. Banyak yang berpendapat bahwa Timnas Indonesia membutuhkan pengalaman yang lebih banyak, apalagi jika mereka berhadapan dengan tim-tim kuat seperti Vietnam yang terkenal dengan skuad solid mereka.
Media Vietnam Menyoroti Pemanggilan Pemain Muda
Di luar Indonesia, media Vietnam memberikan respons terhadap keputusan Timnas Indonesia dengan nada yang lebih kritis. Soha.vn, salah satu media terkemuka Vietnam, menyebut bahwa pemanggilan banyak pemain muda ke dalam skuad Indonesia untuk Piala AFF 2024 adalah bagian dari strategi Erick Thohir yang berfokus pada persiapan untuk SEA Games 2025. Media tersebut menilai bahwa Indonesia terpaksa memanggil skuad yang lebih muda karena alasan kompetisi internal FIFA yang tidak memungkinkan pemain-pemain yang tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk bermain di turnamen ini.
“Indonesia terpaksa mendatangkan skuad yang banyak berisi pemain muda ke Piala AFF 2024. Mereka menjadi korban strategi Presiden PSSI, Pak Erick Thohir. Pengusaha ini menilai, penggunaan pemain muda harus diprioritaskan agar bisa sukses dan mempersiapkan SEA Games ke-33 tahun 2025,” tulis Soha.vn.
Menurut media Vietnam tersebut, strategi ini terpaksa dilakukan karena Indonesia kesulitan untuk memanggil pemain-pemain naturalisasi yang bermain di luar negeri, mengingat Piala AFF tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA, yang berarti tidak ada kewajiban bagi klub-klub Eropa untuk melepas pemain mereka.
Vietnam Anggap Timnas Indonesia Lebih Lemah
Tidak hanya membahas strategi pemanggilan pemain, Soha.vn juga memberikan penilaian terhadap kekuatan Timnas Indonesia. Menurut mereka, kekuatan Indonesia di Piala AFF 2024 terlihat lebih lemah, terutama dengan banyaknya pemain muda dalam skuad. Media Vietnam ini merasa bahwa Vietnam, selaku tuan rumah di Grup B bersama Indonesia, Myanmar, Laos, dan Filipina, memiliki kekuatan yang lebih matang dan lebih siap untuk menghadapi Indonesia di pertandingan pembuka pada 15 Desember 2024.
“Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Vietnam, Myanmar, Laos, dan Filipina. Laga Vietnam vs Indonesia berlangsung di Stadion Viet Tri, Phu Tho pada 15 Desember. Seluruh 20.000 tiket pertandingan telah terjual habis,” tulis media Vietnam tersebut.
Di sisi lain, Vietnam memiliki skuad yang dinilai lebih solid dan terorganisir, sementara Indonesia dianggap masih dalam proses regenerasi, yang berarti mereka akan kesulitan untuk bersaing dengan tuan rumah Vietnam dalam pertandingan ini.
Antusiasme Publik Vietnam
Publik Vietnam tampaknya sangat antusias untuk menyaksikan Timnas Vietnam kembali meraih kemenangan atas Indonesia, setelah pertandingan sengit pada edisi sebelumnya. Dengan seluruh tiket untuk pertandingan Vietnam vs Indonesia yang terjual habis, stadion Viet Tri diperkirakan akan dipenuhi oleh pendukung setia tim tuan rumah. Mereka percaya bahwa dengan kekuatan yang mereka miliki saat ini, Vietnam lebih siap untuk menghadapi tantangan dan meraih kemenangan.
Harapan dan Tantangan untuk Timnas Indonesia
Daftar pemain Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024 mencerminkan strategi jangka panjang yang diambil oleh PSSI di bawah pimpinan Erick Thohir, yaitu memprioritaskan pemain muda sebagai langkah persiapan untuk SEA Games 2025. Meskipun ada kekhawatiran di kalangan beberapa pihak mengenai kekuatan skuad Indonesia, langkah ini menunjukkan komitmen untuk regenerasi dan masa depan sepak bola Indonesia. Timnas Indonesia harus menghadapi tantangan besar dalam turnamen ini, terutama dengan kekuatan Vietnam yang diprediksi lebih unggul.
Sementara itu, publik Vietnam sudah tidak sabar untuk menyaksikan tim mereka kembali bertarung melawan Indonesia, dan dengan antusiasme yang tinggi, mereka berharap dapat melanjutkan dominasi mereka atas tim Garuda. Laga antara Vietnam vs Indonesia pada 15 Desember mendatang akan menjadi salah satu pertandingan yang paling dinantikan di Piala AFF 2024. Dengan kondisi ini, Timnas Indonesia tentu saja menghadapi tantangan besar untuk membuktikan bahwa mereka masih bisa memberikan perlawanan sengit, meskipun dengan skuad muda.